SPA-FRANCORCHAMPS - Emosi penggemar Formula 1 seperti dibontang-banting saat dan setelah berlangsungnya Grand Prix Belgia kemarin. Hingga lap ke-41 dari 44 yang dijadwalkan di Sirkuit Spa-Francorchamps, Kimi Raikkonen tampaknya akan meraih juara untuk Ferrari.
Tapi kemudian hujan turun di tiga putaran terakhir lomba. Raikkonen melintir, menabrak dinding pengaman. Lewis Hamilton lantas finis pertama, meraih kemenangan kelimanya bersama McLaren-Mercedes di musim 2008 ini.
Dua jam kemudian, pemenangnya berubah lagi. Pengawas lomba menjatuhkan hukuman penalti 25 detik kepada Hamilton, menurunkannya ke urutan tiga lomba. Kemenangan lantas dihadiahkan kepada pembalap Ferrari yang lain, Felipe Massa, yang kemarin melintasi garis finis di urutan kedua.
Hasil ini tidak berubah hingga pukul 00.00 dini hari tadi WIB. Tapi bukan tidak mungkin bakal berubah lagi kalau Hamilton dan McLaren mengajukan banding, lantas memenangi sidang banding di kemudian hari.
Grand Prix Belgia kemarin memang mendebarkan sejak start. Hujan yang turun beberapa jam sebelum start membuat lintasan basah. Para pembalap memaksakan diri memulai lomba pakai ban kering, dengan harapan sirkuit sepanjang tujuh kilometer itu mengering dengan cepat.
Dalam beberapa lap, lintasan memang mengering. Tapi pada dua lap pertama, sudah terjadi drama. Hamilton, yang start dari posisi terdepan, melintir saat mengawali lap kedua. Dia pun memberikan pimpinan lomba kepada Kimi Raikkonen.
Setelah itu, lomba berlangsung relatif normal. Baik Raikkonen maupun Hamilton sama-sama menggunakan strategi dua kali pit stop. Dan setelah servis kedua, posisi tidak berubah. Hamilton terus mengimbangi kecepatan Raikkonen, tapi tak kuasa menempel atau menyalip.
Pada pertengahan lomba itu, sempat ada perkiraan bahwa hujan akan turun. Tapi momennya tidak pasti. Bisa pada putaran-putaran akhir, bisa juga setelah lomba berakhir.
Hamilton mengaku berdoa hujan turun. Sebab, hanya itu satu-satunya harapannya untuk mengalahkan Raikkonen. Doa itu terkabul ketika lomba tersisa tiga lap. Raikkonen yang ada di depan jadi melamban, mengerem lebih dini dari biasanya. �Waktu itu, saya sadar tiba waktunya untuk bertarung,� kata Hamilton dalam jumpa pers usai lomba.
Di penghujung lap ke-42, menjelang tikungan S terakhir, Hamilton melihat peluang. Dia mencoba menyalip, tapi Raikkonen menutup pintu. Hamilton terpaksa memotong tikungan. Karena tidak boleh menyalip dengan cara memotong, Hamilton pun melamban sebentar untuk membiarkan Raikkonen kembali memimpin. Tapi tidak lama. Sebab, sebelum tikungan pertama Hamilton sudah menyalip lagi Raikkonen.
Kedua pembalap lantas sempat salip menyalip lagi saat meng-overlap Nico Rosberg (Williams-Toyota). Sayang bagi Raikkonen, dia justru melintir hebat, menabrak dinding pengaman, out dari lomba. Hamilton pun menjadi yang pertama melintasi garis finis.
Setelah finis, semua menganggap ini sebagai kemenangan spektakuler. Hamilton pun terus tersenyum. Tapi hanya hingga dua jam kemu�dian (hingga sekitar pukul 23.00 tadi malam WIB).
Begitu finis, pengawas lomba telah bilang akan menginvestigasi beberapa kejadian. Termasuk manuver Hamilton setelah memotong tikungan. Ferrari juga disebut telah mengajukan protes resmi atas manuver Hamilton.
Hasil pertama, Timo Glock (Toyota) kena penalti 25 detik karena menyalip Mark Webber (Red Bull-Renault) saat bendera kuning tanda bahaya berkibar. Glock, yang finis di urutan delapan, langsung melorot posisinya. Webber ganti naik ke urutan delapan, mendapat satu poin.
Kemudian, bom besar itu jatuh. Hamilton juga dinyatakan salah. Pembalap 23 tahun itu juga dijatuhi penalti 25 detik, melorot ke urutan tiga. Felipe Massa dinyatakan menang, Nick Heidfeld (BMW-Sauber) finis kedua.
Konsekuensi penalti ini pun merembet ke klasemen pembalap. Semestinya, Hamilton memperkokoh posisi di puncak klasemen. Sekarang, dia justru semakin tertekan. Memasuki GP Belgia, dia memimpin enam poin di atas Massa (70-54). Usai GP Belgia, dia hanya memimpin dua poin (76-74). Dengan lima lomba masih tersisa, perebutan gelar pun berlangsung semakin mendebarkan.
Saat jumpa pers usai lomba (sebelum dipenalti), Hamilton mengaku tidak merasa membuat kesalahan. Dia malah menuding Raikkonen berbuat kasar, memaksanya keluar lintasan. Setelah memotong tikungan, Hamilton juga mengaku sadar harus berbuat apa. �Saya sadar harus mengalah lagi. Jadi saya mengalah padanya,� ucapnya.
Sebelum jatuhnya penalti itu, Ron Dennis, bos McLaren, juga merasa yakin pembalapnya tidak bersalah. Dia mengaku sudah mengecek kepada Charlie Whiting, race director lomba dari FIA, apakah Hamilton salah. Whiting bilang tidak, jadi McLaren tenang.
Dennis mengakui, Whiting bukanlah pengawas lomba yang bisa membuat keputusan. Jadi pendapatnya bisa berbeda dengan pengawas lomba dari penyelenggara. Dan ternyata pendapat itu benar-benar beda!
Hingga pukul 00.00 dini hari tadi WIB, McLaren belum mengeluarkan pernyataan untuk menyikapi penalti ini. Namun pukul 00.15 WIB, mereka telah mengajukan banding.
Biasanya, kalau itu terjadi, akan diselenggarakan sidang khusus oleh FIA. Hasilnya bisa membenarkan McLaren, mengubah lagi hasil lomba tadi malam, atau membenarkan pengawas lomba, tetap menghadiahkan victory untuk Felipe Massa.
Apa pun hasilnya nanti, musim F1 2008 kembali berlangsung dengan drama di luar lintasan. Dan jangan lupa, lomba berikutnya sudah diselenggarakan akhir pekan ini juga (12-14 September), di Sirkuit Monza, Italia. Perlu ditegaskan, lomba itu diselenggarakan di kandang Ferrari, di hadapan ratusan ribu tifosi (pendukung Ferrari) yang fanatis.
http://www.jawapos.com/
Tapi kemudian hujan turun di tiga putaran terakhir lomba. Raikkonen melintir, menabrak dinding pengaman. Lewis Hamilton lantas finis pertama, meraih kemenangan kelimanya bersama McLaren-Mercedes di musim 2008 ini.
Dua jam kemudian, pemenangnya berubah lagi. Pengawas lomba menjatuhkan hukuman penalti 25 detik kepada Hamilton, menurunkannya ke urutan tiga lomba. Kemenangan lantas dihadiahkan kepada pembalap Ferrari yang lain, Felipe Massa, yang kemarin melintasi garis finis di urutan kedua.
Hasil ini tidak berubah hingga pukul 00.00 dini hari tadi WIB. Tapi bukan tidak mungkin bakal berubah lagi kalau Hamilton dan McLaren mengajukan banding, lantas memenangi sidang banding di kemudian hari.
Grand Prix Belgia kemarin memang mendebarkan sejak start. Hujan yang turun beberapa jam sebelum start membuat lintasan basah. Para pembalap memaksakan diri memulai lomba pakai ban kering, dengan harapan sirkuit sepanjang tujuh kilometer itu mengering dengan cepat.
Dalam beberapa lap, lintasan memang mengering. Tapi pada dua lap pertama, sudah terjadi drama. Hamilton, yang start dari posisi terdepan, melintir saat mengawali lap kedua. Dia pun memberikan pimpinan lomba kepada Kimi Raikkonen.
Setelah itu, lomba berlangsung relatif normal. Baik Raikkonen maupun Hamilton sama-sama menggunakan strategi dua kali pit stop. Dan setelah servis kedua, posisi tidak berubah. Hamilton terus mengimbangi kecepatan Raikkonen, tapi tak kuasa menempel atau menyalip.
Pada pertengahan lomba itu, sempat ada perkiraan bahwa hujan akan turun. Tapi momennya tidak pasti. Bisa pada putaran-putaran akhir, bisa juga setelah lomba berakhir.
Hamilton mengaku berdoa hujan turun. Sebab, hanya itu satu-satunya harapannya untuk mengalahkan Raikkonen. Doa itu terkabul ketika lomba tersisa tiga lap. Raikkonen yang ada di depan jadi melamban, mengerem lebih dini dari biasanya. �Waktu itu, saya sadar tiba waktunya untuk bertarung,� kata Hamilton dalam jumpa pers usai lomba.
Di penghujung lap ke-42, menjelang tikungan S terakhir, Hamilton melihat peluang. Dia mencoba menyalip, tapi Raikkonen menutup pintu. Hamilton terpaksa memotong tikungan. Karena tidak boleh menyalip dengan cara memotong, Hamilton pun melamban sebentar untuk membiarkan Raikkonen kembali memimpin. Tapi tidak lama. Sebab, sebelum tikungan pertama Hamilton sudah menyalip lagi Raikkonen.
Kedua pembalap lantas sempat salip menyalip lagi saat meng-overlap Nico Rosberg (Williams-Toyota). Sayang bagi Raikkonen, dia justru melintir hebat, menabrak dinding pengaman, out dari lomba. Hamilton pun menjadi yang pertama melintasi garis finis.
Setelah finis, semua menganggap ini sebagai kemenangan spektakuler. Hamilton pun terus tersenyum. Tapi hanya hingga dua jam kemu�dian (hingga sekitar pukul 23.00 tadi malam WIB).
Begitu finis, pengawas lomba telah bilang akan menginvestigasi beberapa kejadian. Termasuk manuver Hamilton setelah memotong tikungan. Ferrari juga disebut telah mengajukan protes resmi atas manuver Hamilton.
Hasil pertama, Timo Glock (Toyota) kena penalti 25 detik karena menyalip Mark Webber (Red Bull-Renault) saat bendera kuning tanda bahaya berkibar. Glock, yang finis di urutan delapan, langsung melorot posisinya. Webber ganti naik ke urutan delapan, mendapat satu poin.
Kemudian, bom besar itu jatuh. Hamilton juga dinyatakan salah. Pembalap 23 tahun itu juga dijatuhi penalti 25 detik, melorot ke urutan tiga. Felipe Massa dinyatakan menang, Nick Heidfeld (BMW-Sauber) finis kedua.
Konsekuensi penalti ini pun merembet ke klasemen pembalap. Semestinya, Hamilton memperkokoh posisi di puncak klasemen. Sekarang, dia justru semakin tertekan. Memasuki GP Belgia, dia memimpin enam poin di atas Massa (70-54). Usai GP Belgia, dia hanya memimpin dua poin (76-74). Dengan lima lomba masih tersisa, perebutan gelar pun berlangsung semakin mendebarkan.
Saat jumpa pers usai lomba (sebelum dipenalti), Hamilton mengaku tidak merasa membuat kesalahan. Dia malah menuding Raikkonen berbuat kasar, memaksanya keluar lintasan. Setelah memotong tikungan, Hamilton juga mengaku sadar harus berbuat apa. �Saya sadar harus mengalah lagi. Jadi saya mengalah padanya,� ucapnya.
Sebelum jatuhnya penalti itu, Ron Dennis, bos McLaren, juga merasa yakin pembalapnya tidak bersalah. Dia mengaku sudah mengecek kepada Charlie Whiting, race director lomba dari FIA, apakah Hamilton salah. Whiting bilang tidak, jadi McLaren tenang.
Dennis mengakui, Whiting bukanlah pengawas lomba yang bisa membuat keputusan. Jadi pendapatnya bisa berbeda dengan pengawas lomba dari penyelenggara. Dan ternyata pendapat itu benar-benar beda!
Hingga pukul 00.00 dini hari tadi WIB, McLaren belum mengeluarkan pernyataan untuk menyikapi penalti ini. Namun pukul 00.15 WIB, mereka telah mengajukan banding.
Biasanya, kalau itu terjadi, akan diselenggarakan sidang khusus oleh FIA. Hasilnya bisa membenarkan McLaren, mengubah lagi hasil lomba tadi malam, atau membenarkan pengawas lomba, tetap menghadiahkan victory untuk Felipe Massa.
Apa pun hasilnya nanti, musim F1 2008 kembali berlangsung dengan drama di luar lintasan. Dan jangan lupa, lomba berikutnya sudah diselenggarakan akhir pekan ini juga (12-14 September), di Sirkuit Monza, Italia. Perlu ditegaskan, lomba itu diselenggarakan di kandang Ferrari, di hadapan ratusan ribu tifosi (pendukung Ferrari) yang fanatis.
http://www.jawapos.com/
0 comments:
Post a Comment